SIFAT MEREKA KAUM MUNAFIQ

Jangan terlalu sering kita mengobral ungkapan yang tidak sesuai dengan isi hati karena Allah Maha mengetahui, bisa jadi kita akan sama dengan kaum munafiq, orang-orang bisa melihat yang mereka lakukan adalah amalan yang baik bagi orang-orang yang melihatnya, tapi kalau kita beramal untuk Allah, Allah Maha mengetahui dari rahasia bahkan lebih tersembunyi dari rahasia ataupun mereka terang-terangan bagi Allah sama saja dan cuma Allah Yang tau, mereka munafiqin ingin menipu Allah padahal mereka sedang menipu diri mereka sendiri Allah itu Maha Mengetahui.

Orang munafiq itu tidak berani menampakkan diri mereka bahkan dalam Almaidah ;41 Hari Rasul, janganlah hendaknya kamu disedihkan oleh orang-orang yang bersegera (memperlihatkan) kekafirannya, yaitu diantara orang-orang yang mengatakan dengan mulut mereka:"Kami telah beriman", padahal hati mereka belum beriman; dan (juga) di antara orang-orang Yahudi. (Orang-orang Yahudi itu) amat suka mendengar (berita-berita) bohong {415} dan amat suka mendengar perkataan-perkataan orang lain yang belum pernah datang kepadamu {416}; mereka merobah {417} perkataan-perkataan (Taurat) dari tempat-tempatnya. Mereka mengatakan: "Jika diberikan ini (yang sudah di robah-robah oleh mereka) kepada kamu, maka terimalah, dan jika kamu diberi yang bukan ini maka hati-hatilah". Barangsiapa yang Allah menghendaki kesesatannya, maka sekali-kali kamu tidak akan mampu menolak sesuatupun (yang datang) daripada Allah. Mereka itu adalah orang-orang yang Allah tidak hendak mensucikan hati mereka. Mereka beroleh kehinaan di dunia dan di akhirat mereka beroleh siksaan yang besar”[5:41] .

Allah merekam ungkapan mereka hanya dilidah bukan dari hati mereka karena urusan iman ini dari hati baru lisan mengikrarkan. Urusan iman yang dikenalkan pertama kali adalah iman kepada Allah dan hari Akhir karena orang yang percaya pada Allah pasti juga akan percaya kepada rosul, dan percaya kepada hari kiamat itu juga sulit apalagi meyakini makanya Allah menyeru mukmin bukan hanya mengimani saja tapi meyakini.

Kita harus berkoreksidiri apakah amal kita diterima atau tidak karena itu hak Allah, apakah yang kita ungkapkan tidak sesuai dengan hati kita ataukah tidak? Apakah pengakuan atas iman kita diterima Allah ataukah spontan langsung ditolak Allah dan mengatakan “kalian bohong” karena dihati mereka masih belum percaya kepada Allah" “Naudzubillah”.

Pernah datang suatu kaum kenapa rosul Saw dan mengatakan kalau nabi Muhammad Saw adalah utusan Allah dan Allah mengomentari mereka bahwa Allah menyaksikan orang munafik itu bohong, kenapa? Karena kesaksian mereka bohong hanya dilidah saja bukan dari hati mereka, nampak bodohnya kaum munafiqin ini karena ingin menipu Allah dan menipu orang mukmin, tidak ada makhluk yang tidak berhadapan dengan Sang Kholiq karena setiap saat kita diperhatikan oleh Allah, sementara yang mereka ketahui Allah itu Maha mengatahui.

Menolak rosul Saw berarti juga menolak Allah Swt karena itu Allah menyebutkan taat kepada Allah berati taat kepada Rosul juga, mereka juga ingin menipu mukmin dengan pura-pura ikut sholat dan hadir ditempat majelis-majelis. Orang tidak akan pernah bisa menipu Allah,orang munafiq juga tidak akan pernah bisa menipu rosul Saw karena rosul Saw selalu bersama Allah dan setiap saat dalam bimbingan Allah. Orang yang semacam ini (munafiq) perilaku mereka sebenarnya sedang menipu diri mereka sendiri ini ungkapan harus diulangi terus menerus karena ini konsep Alquran “Anda berbuat baik berarti anda berbuat baik untuk diri sendiri, anda berbuat keji berarti keji pada diri sendiri” makanya jangan ada orang yang bangga apabila ia pandai memfitnah orang pada dasarnya mereka sedang menfitnah diri sendiri.

Kalau orang-orang mau menerapkan konsep alquran ini pasti ia akan menjalani hidup dengan enak serta nyaman apabila ia sedang berbisnis terus rekannya lupa sesuatu , sedangkan sesuatu tadi akan menguntungkannya misalnya salah menghitung atau ada barang yang tertinggal hendaknya jujur saja jangan mengambil kesempatan didalam kesempitan, alangkah kejinya kaum munafiq itu karena mereka menipu dirinya, manusia itu sebenarnya tidak bisa menipu dirinya ia bisa bersilat lidah dihadapan orang lain seperti apapun alasannya tapi ia tidak akan pernah bisa menipu diri mereka karena yang paling tau diri kita hanya mereka sendiri, lalu mampukah mereka berbohong kepada yang menciptakan mereka (Allah)??

Mereka tidak memiliki sesuatu dan ini sudah menjadi langganan untuk mereka, mereka sudah tidak merasa lagi, tidak pernah menggunakan akalnya untuk memikirkan inilah stempel dari Allah untuk mereka sehingga mereka bagaikan binatang tapi lebih keji lagi daripada binatang. Ini sangat bahaya karena alat untuk merasakan sesuatu tidak mereka lagi miliki, mereka juga tidak sadar apa yang mereka lakukan.

Ada lagi sifat mereka yaitu hati mereka sakit, pada dasarnya hati dan badan itu sama, apabila ada yang tidak sesuai akan tidak seimbang sudah, dihati ini pun ada sakitnya, ada obatnya, ada juga makanannya, karena apa yang diungkapkan itu tidak sama dengan yang mereka rasakan, bagaimana mereka tidak sakit? mereka selalu berbohong dengan hatinya.

Penyakit hati itu lebih banyak daripada penyakit badan, makanya Allah mengirim dokter-dokter hati yaitu para nabi, ada juga penyakit yang ringan ada juga yang fatal yang berakibat bisa menghancurkan dirinya misalnya penyakit keraguan. Padahal kita harus datang ke Allah dengan hati yang bersih.

Penyakit hati itu jauh lebih dahsyat karena tidak nampak dan ia tidak tau kalau dirinya sakit, dan yang lebih bahaya yang sakit ini menganggap kalau ia benar, sakit fisik itu nampak akibatnya tapi penyakit hati itu tidak nampak, mereka menganggap mereka yang benar ditegur tidak mau malah menampakkan kecongkakannya, ini sulit diobati meski ada obatnya tapi mereka juga menolak, hati yang sakit ini tidak bisa menghadap Allah tapi ada 1 ibadah yang bisa mengobatinya namannya "sholat" karena sholat bisa mencegah perbuatan yang keji dan mungkar.

Kita perlu duduk dan berpikir adakah penyakit itu dihati kita? dan inipun bisa dicari sedikit-demi sedikit, dan bertanyalah pada diri sendiri ada penykit apa dihati ini?? ketika kita mendengar ada pahala besar waktu mendengar semangat tapi satu sampai dua hari lemes lagi apakah penyakit dihati ini yang membuat kita malas? Apakah harta kita ini haram ataukah kenapa?

Penyakit hati kalau menimpa kita semua juga akan menjadi kacau, adakah obat melebihi rosul Saw? Adakah obat yang melebihi Alquran? Kalau kita berbuat baik akan ditambah kebaikan akan diberi lagi petunjuk dan sebaliknya mereka yang mengingkari dan ragu mereka akan diberi keraguan yang lebih lagi dan apabila datang ayat-ayat untuk menyadarkan mereka makin sakit saja.

Mereka akan menampakkan kebencian yang lebih apabila dibuka kebencian mereka bukan malah sadar, kalau ada penyakit yang tidak diobati malah makan sesuatu yang dilarang akibatnya akan nambah parah, apabila hati mereka sudah begitu parah akan terbalik hati mereka, tandanya adalah kalau berbuat baik atau melihat pebuatan baik jadi muak apabila melihat pebuatan keji mereka akan senang inilah siksaan yang paling dahsyat.

Siksaan kaum munafiqin ini jauh lebih dahsyat daripada kafir tempat mereka di Neraka yang paling bawah, karena mereka musuh-musuh yang sangat bahaya. Bohong adalah penyakit yang paling bahaya dan yang lebih berbahaya lagi adalah bohong dengan agama Allah. Berkali-kali mereka bohong supaya bisa melanjutkan hidupnya.

Sumber;
- Sentuhan Qolbu Bersama Habib Muhammad bin Alwi Pasuruhan
- www.pasfmpati.com Streaming Pukul 00:00 Wib
- http://www.jkmhal.com/quran/quran.php

 

Admin

Lihat Profil Lengkap Ku ^_^


Semoga blog ini bisa bermanfaat seperti yang kami harapkan, bila ada kekurangan itu adalah dari kami sendiri dan semoga Allah SWT mengampuninya, kritik dan saran membangun sangat kami harapkan, Terima Kasih (admin)

Pengikut

Comment


ShoutMix chat widget
Kembali Ke Halaman Paling Atas